BPS Bangka Barat Lakukan Kunjungan Kerja ke Bapperida, Bahas Statistik Sektoral dan Penguatan Kelembagaan SDI di Tahun 2025
Koordinasi Statistik Sektoral
Mentok – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangka Barat
melakukan kunjungan kerja ke Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah
(Bapperida) Kabupaten Bangka Barat pada hari Senin, 5 Mei 2025 bertempat di
Ruang Rapat Mentok Kute Lame Bapperida Kabupaten Bangka Barat. Kunjungan ini
bertujuan untuk sosialisasi dan koordinasi terkait Statistik Sektoral Tahun
2025.
Rombongan
BPS dipimpin oleh Ibu Rahmi Encu Winarti, S.ST., M.A.P., (Statistisi Ahli
Madya), selaku Ketua Statistik Sektoral dan diterima langsung oleh Kepala
Bapperida, Bapak Helwanda.S.T.,M.Eng. yang didampingi oleh Kepala Bidang
Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pemerintah Daerah (PPEPD), Bapak Edi
Irawan, S.Si., M.E., beserta jajaran Bapperida lainnya.
Dalam
sambutannya, Ibu Encu menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari
peran BPS dalam membina Data Statistik Sektoral. Ia juga menekankan pentingnya
penerapan program Satu Data Indonesia (SDI) di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bangka Barat sebagai upaya untuk mewujudkan tata kelola data yang
lebih akurat, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan serta dibagipakaikan.
“Bapperida
merupakan mitra strategis BPS, bukan hanya sebagai produsen dan pengguna data
statistik sektoral dalam perencanaan pembangunan daerah, tetapi juga sebagai
Sekretariat Forum Satu Data Indonesia di tingkat kabupaten,” ujar Ibu Encu.
Kepala
Bapperida, Bapak Helwanda, mengapresiasi inisiatif sosialisasi dan koordinasi
ini, mengingat pentingnya data statistik sektoral bagi pemerintah daerah, khususnya pada tahun 2025 ini, dimana
Bapperida akan menyusun dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
“Data
yang lengkap dan valid sangat kami butuhkan untuk melakukan analisis mendalam
dalam menentukan kekuatan dan permasalahan daerah. Oleh karena itu, kolaborasi
dengan BPS sangat penting,” ungkapnya.
Sementara
itu, Kepala Bidang PPEPD Bapperida, Bapak Edi Irawan, mengungkapkan bahwa
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat telah menindaklanjuti implementasi SDI
melalui beberapa kebijakan serta aksi, seperti Penetapan Peraturan Kepala
Daerah tentang SDI, Keputusan tentang Forum SDI, dan Data Prioritas Kabupaten
Bangka Barat dan hal-hal lainnya terkait pelaksanaan SDI di Kabupaten Bangka
Barat. Namun, ia mengakui bahwa implementasinya masih perlu ditingkatkan.
“Sinergi
dan kolaborasi antara Bapperida sebagai Sekretariat Forum SDI, Diskominfo
sebagai Walidata Daerah, perangkat daerah sebagai produsen data statistik
sektoral, serta BPS sebagai pembina, harus diperkuat,” jelasnya.
Ia
juga menyarankan agar pejabat struktural atau fungsional yang menangani
perencanaan di setiap perangkat daerah ditunjuk menjadi PIC (Person in Charge ) untuk mengelola dan
mengoordinasikan statistik sektoral di perangkat daerahnya, karena data sangat
berkaitan erat dengan proses perencanaan pembangunan.
Menanggapi
hal ini, Ibu Encu sepakat bahwa kelembagaan SDI di Kabupaten Bangka Barat perlu
diperkuat, antara lain dengan penguatan kelembagaan forum SDI dengan
mengaktifkan kembali rapat koordinasi Forum SDI secara rutin, penguatan SDM di
perangkat daerah selaku produsen data statistik sektoral dengan membangun
literasi serta pembinaan secara berkelanjutan.
“Dengan
pelaksanaan rakor yang konsisten, pelaksanaan SDI dapat dimonitor dan
dievaluasi dengan lebih baik oleh para pemangku kebijakan,” tegasnya.
Sebagai
tindak lanjut, BPS akan mengadakan bimbingan teknis bagi PIC perangkat
daerah terkait statistik sektoral secara hybrid, yang dijadwalkan pada minggu
keempat Mei hingga minggu pertama Juni 2025.
“Kami
berharap bimbingan teknis ini dapat meningkatkan pemahaman PIC tentang
penerapan prinsip SDI, sehingga kualitas data sektoral yang dihasilkan semakin
terjamin,” tambahnya.
Pertemuan
ini diakhiri dengan harapan Ibu Encu agar pelaksanaan SDI di Kabupaten Bangka
Barat semakin baik ke depannya.
“Semoga penerapan Satu Data Indonesia di
Kabupaten Bangka Barat dapat berjalan lebih baik, sehingga kualitas data
statistik sektoral dapat meningkat, mendukung terwujudnya Sistem Statistik
Nasional (SSN) yang andal, efektif, dan efisien,” tutupnya.
Penulis
: Edi Irawan, S.Si.,M.E.